Fungsi Otak Kita
Saat asyik asyiknya blogwalking cari ilmu mengenai bisnis di internet, eh aku menemukan satu artikel yang menarik yang membahas mengenai fungsi otak kita.
Meskipun dulu waktu SMA pernah belajar mengenai fungsi otak manusia, tapi ternyata pemahaman mengenai fungsi otak manusa baru aku pahami sekarang, bener bener ngeh.. seperti kalo aku main game java gratis, bener bener paham dan menikmatinya..
Entah kenapa ya, kok sekarang membaca suatu artikel bisa lebih mudah “mudeng” alias paham disbanding waktu sekolah dulu.. lebih enjoy sekarang kali ya.. he..he.hee.
Back to topic, adalah profesor Robert Orsntein dari Universitas California menyelesaikan penelitian yang hasilnya mempertegas perbedaan aktivitas-aktivitas yang dikendalikan oleh kedua belahan otak tersebut.
Ornstein menemukan bahwa apabila belahan otak yang “sering dipakai” dirangsang dan disuruh bekerja bersama belahan otak yang “jarang dipakai”, maka akan tercipta kemampuan dan efektifitas otak yang jauh lebih besar (tinggi).
Masing-masing dari dua belahan otak bertanggung jawab atas cara berpikir yang berbeda-beda dan mengkhususkan diri pada kemampuan-kemampuan tertentu, walaupun ada beberapa persilangan dan interaksi antara kedua sisi.
Proses berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional. Sisi ini sangat teratur. Walaupun berdasarkan realitas, ia mampu melakukan penafsiran abstrak dan simbolis. Cara berpikirnya sesuai untuk tugas-tugas teratur ekspresi verbal, menulis, membaca, berhitung, asosiasi auditorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme.
Jadi barangsiapa temen temen yang suka berhitung untung rugi, misalnya kalo beli pulsa pinginnya ditempat jual pulsa murah, nah lo… berarti ente termasuk orang yang lehih memakai otak kiri ente, alias suka berhitung..he..he..he… sory becanda guys..
Cara berpikir otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. Cara berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaan (merasakan kehadiran suatu benda atau orang), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi.
Meskipun dulu waktu SMA pernah belajar mengenai fungsi otak manusia, tapi ternyata pemahaman mengenai fungsi otak manusa baru aku pahami sekarang, bener bener ngeh.. seperti kalo aku main game java gratis, bener bener paham dan menikmatinya..
Entah kenapa ya, kok sekarang membaca suatu artikel bisa lebih mudah “mudeng” alias paham disbanding waktu sekolah dulu.. lebih enjoy sekarang kali ya.. he..he.hee.
Back to topic, adalah profesor Robert Orsntein dari Universitas California menyelesaikan penelitian yang hasilnya mempertegas perbedaan aktivitas-aktivitas yang dikendalikan oleh kedua belahan otak tersebut.
Ornstein menemukan bahwa apabila belahan otak yang “sering dipakai” dirangsang dan disuruh bekerja bersama belahan otak yang “jarang dipakai”, maka akan tercipta kemampuan dan efektifitas otak yang jauh lebih besar (tinggi).
Masing-masing dari dua belahan otak bertanggung jawab atas cara berpikir yang berbeda-beda dan mengkhususkan diri pada kemampuan-kemampuan tertentu, walaupun ada beberapa persilangan dan interaksi antara kedua sisi.
Proses berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional. Sisi ini sangat teratur. Walaupun berdasarkan realitas, ia mampu melakukan penafsiran abstrak dan simbolis. Cara berpikirnya sesuai untuk tugas-tugas teratur ekspresi verbal, menulis, membaca, berhitung, asosiasi auditorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme.
Jadi barangsiapa temen temen yang suka berhitung untung rugi, misalnya kalo beli pulsa pinginnya ditempat jual pulsa murah, nah lo… berarti ente termasuk orang yang lehih memakai otak kiri ente, alias suka berhitung..he..he..he… sory becanda guys..
Cara berpikir otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. Cara berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaan (merasakan kehadiran suatu benda atau orang), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi.
Comments